Syaloom,,!!!
EROSI PORSIO
BAB I
PENDAHULUAN
Perdarahan diluar haid adalah perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2
haid. Ada dua macam perdarahan di luar haid yaitu metroragia dan menometroragia
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan
siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu
spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh.
Menoragia adalah Perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari 7 hari
dengan jumlah darah kadang-kadang cukup banyak. Penyebab dan pengobatan kasus
ini sama dengan hipermenorea.
Beberapa Penyebab Dari perdarahan diluar haid yaitu :
• Polip serviks
• Erosi portio
• Ulkus portio
• Trauma
• Polip endometrium
Penyebab fungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik,
dinamakan perdarahan disfungsional. Perdarahan diluar haid dapat terjadi pada
setiap umur antara menarche dan menopause. Tetapi kelainan ini lebih sering
dijumpai sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium. Dua pertiga
wanita dari wanita-wanita yang dirawat di rumah sakit untuk perdarahan diluar
haid berumur diatas 40 tahun, dan 3 % dibawah 20 tahun. Sebetulnya dalam praktek
dijumpai pula perdarahan disfungsional dalam masa pubertas, akan tetapi karena
keadaan ini biasanya dapat sembuh sendiri, jarang diperlukan perawatan di rumah
sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Erosi Porsio
Erosi Porsio ialah adanya sekitar ostium uteri eksternum suatu berwarna
merah menyala dan agak mudah berdarah. (Winkjosastro, Jakarta : 2005 Hal 167).
Sedangkan menurut www.geogle memahami Reproduksi wanita erosi porsio adalah
pengisikan mulut rahim yang disebabkan oleh karena manipulasi atau keterpaparan
oleh bendah yang dapat mengakibatkan menjadi radang dan lama- lama menjadi
infeksi. Kemudian menurut sarwono Prawirohardjo erosi porsio dewasa ini telah
sangat jarang sekali di pakai pada sumber kepustakaan, dan sekarang ini yang
tampak adalah bahwa erosia porsiosebenarnya ialah
servisitis kronika.
Penyakit ini
dijumpai pada sebagian besar wanita yang pernah melahirkan. Luka- luka kecil
maupun besar pada serviks karena partus atau abortus memudahkan masuknya
kuman-kuman ke dalam endoserviks dan kelenjar- kelenjarnya lalu menyebabkan
infeksi menahun.
Erosi porsio
dapat dibagi menjadi 3:
1) Erosi
ringan : meliputi ≤ 1/3 total area porsio
2) Erosi
sedang : meliputi 1/3-2/3 total area porsio
3) Erosi
berat : meliputi ≥ 2/3 total area porsio
B. Etiologi
Erosi Porsio
1. Keterpaparan suatu benda pada saat pemasangan AKDR. Pada saat pemasangan
alat kontrasepsi yang digunakan tidak steril yang dapat menyababkan infeksi.
AKDR juga mengakibatkan bertambahnya volume dan lama haid (darah merupakan
media subur untuk berkembangbiaknya kuman) penyebab terjadi infeksi.
2.Infeksi pada masa reproduktif menyebabkan batas antara epitel canalis
cervicalis dan epitel portio berpindah, infeksi juga dapat memyebabkan
menipisnya epitel portio dan gampang terjadi erosi pada porsio (hubungan
seksual).
ada masa reproduktif batas berpindah karena adanya infeksi (cervicitis,
kolpitis).
3. Rangsangan luar maka epitel gampang berapis banyak dan porsio mati dan
diganti dengan epitel silinderis canalis servikalis. (Winkjosastro, Jakarta :
2005 Hal. 167).
C. Patofisiologi Terjadinya Erosi Porsio
Proses terjadinya erosi portio dapat disebabkan adanya rangsangan dari luar
misalnya IUD. IUD yang mengandung polyethilien yang sudah berkarat membentuk
ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4 sehingga terjadi denaturasi
/ koalugasi membaran sel dan terjadilah erosi portio.Bisa juga dari gesekan
benang IUD yang menyebabkan iritasi lokal sehingga menyebabkan sel
superfisialis terkelupas dan terjadilah erosi portio. Dari posisi IUD yang
tidak tepat menyebabkan reaksi radang non spesifik sehingga menimbulkan sekresi
sekret vagina yang meningkat dan menyebabkan kerentanan sel superfisialis dan
terjadilah erosi portio.
Dari semua kejadian erosi portio itu menyebabkan tumbuhnya bakteri patogen,
bila sampai kronis menyebabkan metastase keganasan leher rahim.Selain dan
personal hygien yang kurang IUD juga dapat menyebabkan bertambahnya volume dan
lama haid darah merupakan medai subur untuk masuknya kuman dan menyebabkan
infeksi, dengan adanya infeksi dapatmasuknya kuman dan menyebabkan infeksi.
Dengan adanya infeksi dapat menyebabkan Epitel Portio menipis sehingga
mudah menggalami Erosi Portio, yang ditandai dengan sekret bercampur darah,
metrorrhagia, ostium uteri eksternum tampak kemerahan, sekred juga bercampur
dengan nanah, ditemukan ovulasi nabathi. (Winkjosastro, hanifa. Ilmu kandungan
jilid I, YBPS-SP, Jakarta : 2005).
E. Tanda dan Gejala
a. Sekret bercampur darah setelah bersenggama
b. Dapat menimbulkan pendarahan kontak atau metrrrhagia.
c. Portio uterus disekitar ostium uteri eksternum tampah daerah
kemerah-merahan yang sulit dipisahkan secara jelas dan Epitel Portio.
d. Sekret juga tidak dapat bercampur dengan nanah.
e. Pada Erosi sering di ketemukan ovula nobathii. (Winkjosastro, Jakarta :
2005 Hal 175).
F. Penanganan
Erosi dapat disembuhkan dengan obat keras seperti AgNO3 10% atau Albothyl
yang menyebabkan nekrose Epitel silinderis dengan harapan bahwa kemudian
diganti dengann Epitel gepeng berlapis banyak.
Posted 28th
January by kebidanan
Mohon kementar dari pembaca,,,!!!
BalasHapusgoog job guysszzzz,,,*_^
BalasHapusSekk asekk eeeee blognya
BalasHapusIya makasih,,punya Mba Vita jg bagus,,!!!
HapusNona Serly blogx canrik loe
BalasHapus